Postingan

TATA NAMA LATIN TANAMAN

1.Nama latin tananman terdidri dari 2 kata, kata pertama mennunjukan genus dan katakedua menunjukan spesies, misalnya nama latin pada Oryza sativa, jadi Oryza adalahgenusnya sedangkan sativa adalah spesiesnya. Huruf pertama dari genus ditulisdengan huruf besar dan huruf pertama dari petunjuk spesies ditulis dengan hurufkecil. 2. Nama latin tananman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata (3kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-). Contoh :Hibiscus rosa - sinensis 3.Kadang-kadang terjadi penggunan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda,hal ini disebut homonim dan keadaan ini terjadi sehingga ahli botani lain kelirumenggunakan nama latin yang bersangkutan terhadap tanaman lain yang juga cocokdengan uraian morfologis tersebu. PEMALSUAN DAN PENURUNAN MUTU SIMPLISIA "Simplisia dianggap bermutu rendah" Jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Mutu rendah ini dap...

Ruang Lingkup Farmakognosi

Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadiluas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosihanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup identifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkanke arah sintesa. Sebagai contoh : Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapatdiperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela. Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistimatikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakaiatau simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakogn...

Ruang Lingkup Farmakognosi

Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadiluas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosihanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup identifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkanke arah sintesa. Sebagai contoh : Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapatdiperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela. Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistimatikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakaiatau simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakogn...

Sejarah dan Perkembangan Farmakognasi

Pada kurang lebih 2500 tahun SM, penggunaan tanaman obat sudah digunakan orang, hal ini dapatdiketahui dari lempeng tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Ashurbanipal di Assiria, yangmemuat simplisia antara lain kulit delima, opium, adas manis, madu, ragi, minyak jarak. Seorangtabib telah mengenal kayu manis hiosiamina, gentiana, kelembak, gom arab dan bunga kantil.  Pada tahun 1737 linnaeus, seorang ahli botani swedia, menulis buku “Genera Plantarum” yangkemudian menjadi buku pedoman utama dari sistematik botani, sedangkan farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martiuss, seorang Apoteker jerman dalam bukunya “Grundriss Der PharmakognosieDes Planzenreisches” telah menggolongkan simplisia menurut segi morfologi, cara-cara untukmengetahui kemurnian simplisia.Farmakognosi mulai berkembang pesat setelah pertengahan abad ke 19 dan masih terbatas padauraian makroskopis dan mikroskopis, dan sampai dewasa ini perkembanganya sudah sampai keusaha-usaha isolasi, identifikasi dan juga ...

Farmakognosi

Farmakognosi berasal dari dua kata Yunani yaitu Pharmakon (obat) dan Gnosis (ilmu/pengetahuan).Jadi farmakognosi adalah ilmu pengetahuan tentang obat, khususnya dari nabati, hewani dan mineral.Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup farmakognosi diberikan oleh Fluckiger, yaitupengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh segalasegi yang perlu diketahui tentang obat.

FLOS

1.     Nama latin : CARTHAMI FLOS Nama lain : kembang pulu, kesumba Kegunaan : laksantiva 2.        Nama latin : CARYOPHYLLI FLOS Nama lain : cengkeh Kegunaan : stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual muntah 3.            Nama latin : JASMINI FLOS Nama lain : bunga melati Kegunaan : korigen odoris, antipiretik, penghenti ASI 4.        Nama latin : MESSUAE FOLIUM Nama lain : Bungan nagasari Kegunaan : antidiare, aromatikum, ekspetoransia 5.      Nama latin : PYRETHRI FLOS    Nama lain : Bunga piretri/bunga krisan Kegunaan : racun serangga 6.            Nama latin : WOODFORDIAE FLOS Nama lain : Bunga sidawayah Kegunaan : astringensia

FOLIUM

1.       Nama latin : ABRI FOLIUM Nama lain : Daun Saga Kegunaan : Obat sariawan dan obat batuk 2.       Nama latin : ACHILEAE FOLIUM Nama lain : Daun Seribu Kegunaan : Antipiretik, diaforeti, karminativa 3.        Nama latin : AGLAIAE FOLIUM Nama lain : Daun Pacar Cina Kegunaan : Mengurangi haid, obat gonorhoe 4.       Nama latin : APII GRAVEOLENTIS FOLIUM Nama lain : Daun seledri Kegunaan : memacu enzim pencernaan (stomakika), diuretika 5.       Nama latin : BAECKEAE FOLIUM Nama lain : Daun Jungrahab Kegunaan : Diuretik, obat sakit perut, muntah emetic 6.       Nama latin : BASILICI FOLIUM Nama lain : Daun selasih Kegunaan : ekspetoransia, peluruh haid (emenagoga), karminativa, pencegah mual, penambah nafsu makan, adstringensia, antipiretik, pereda kejang, pngobatan pasca persalinan 7.  ...